LAPAN

 

 

 

 

 

  LAPORAN  APRIL 2002

 

 

 

PEMANTAUAN LUAS PANEN PADI SAWAH DI PULAU JAWA DAN BALI UNTUK MITIGASI RAWAN PANGAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dilaksanakan oleh:

 

PUSAT PENGEMBANGAN PEMANFAATAN DAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

JAKARTA

2002

PEMANTAUAN LUAS PANEN PADI SAWAH DI PULAU JAWA DAN BALI UNTUK MITIGASI RAWAN PANGAN

 

1. LATAR BELAKANG

Prediksi luas tanam dan luas panen padi sawah secara konvensional dilakukan oleh instansi BPS dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan tingkat kabupaten hingga propinsi. Informasi tersebut baru dapat diketahui beberapa bulan setelah masa panen. Peramalan luas panen selama empat bulan dapat dilakukan sebelumnya berdasarkan data luas tanam dan jumlah benih padi yang disebar oleh petani.

Kegiatan prediksi secara cermat perlu dilakukan untuk memperoleh informasi luas panen padi sawah sebelum masa panen terjadi, sehingga dapat diketahui potensi luas panen padi sawah di setiap daerah dengan lebih cepat. Informasi luas panen dapat diperkirakan berdasarkan pendugaan umur padi menggunakan data satelit, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam peramalan produksi padi, sehingga dapat disusun strategi pengadaan bahan pangan secara nasional.

Keadaan pertumbuhan padi seperti di atas dapat dideteksi dan dipantau dengan menggunakan data satelit Landsat yang mempunyai sensor yang sensitif terhadap perubahan kondisi air, vegetasi dan tanah. Selain kelebihan spesifikasi sensornya, Landsat dipilih karena memiliki resolusi spasial yang tinggi yaitu 30 meter (bahkan 15 meter untuk kanal pankromatik) serta memiliki resolusi temporal 16 hari sehingga cukup memadai digunakan untuk kegiatan pemantauan.

            Data statistik menunjukkan bahwa secara nasional produksi pangan terus meningkat dari tahun ke tahun, akan tetapi tingkat kenaikannya masih berada dibawah tingkat kenaikan jumlah penduduk. Hal ini menyebabkan kebutuhan pangan seluruh rakyat tidak dapat dipenuhi secara baik, sehingga untuk itu Pemerintah perlu melakukan import dari negara lain. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2001, ternyata bahwa luas panen di pulau Jawa merupakan limapuluh persen lebih dari luas panen secara nasional. Selain itu juga terlihat kecendrungan bahwa luas panen di tiap propinsi tahun 2001 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2000 sehingga dengan demikian juga akan berdampak pada penurunan produksi secara total.

 

2. TUJUAN DAN SASARAN         :

Kegiatan prakiraan luas panen padi sawah di pulau Jawa mempunyai tujuan untuk memperoleh informasi luas panen padi sawah di pulau Jawa periode empat bulanan selama tahun 2002. Sedangkan sasarannya adalah untuk : 1). Memberikan informasi luas panen padi sawah di pulau Jawa periode Januari-April 2002, Mei-Agustus 2002, dan September-Desember 2002. 3). Menghasilkan peta tematik dan data tabuler luas panen padi sawah per kabupaten di pulau Jawa dan Bali.

 

3. DATA        

Data yang digunakan dalam kegiatan pemantauan luas panen padi sawah di pulau Jawa ini adalah data Landsat-ETM p/r 117/65-66, 118/65-66,  120/65/66, 121/64-65, 122/64/65 sedangkan data scene 119/65-66 dan 123/64-65 tidak diproses karena liputan awannya yang sangat besar (lebih besar 60 persen)

 

4. MANFAAT           

Manfaat dari kegiatan prakiraan luas panen padi sawah di pulau Jawa ini adalah akan memberikan informasi awal perkiraan luas panen padi untuk tiap kabupaten di pulau Jawa selama tahun 2002 sebagai masukan bagi instansi yang membutuhkan dalam merencanakan kebijakan dibidang pangan seperti Bulog, BPS, Deptan, Ristek maupun untuk kebutuhan intern.

 

5. HASIL YANG DIHARAPKAN   

Hasil yang diharapkan dari kegiatan Prakiraan Luas Panen Padi Sawah di Pulau Jawa tahun 2002 ini adalah berupa informasi awal luas panen padi sawah tiap kabupaten di pulau Jawa dan Bali

 

6. KEGIATAN YANG TELAH DILAKUKAN

Kegiatan pengolahan dan analisis dilakukan berdasarkan tahapan : 

1.        Inventarisasi dan pemesanan data primer tahun 2001 (Landsat 7) p/r 117/65-66, 118/65-66, 119/65-66,  120/65/66, 121/64-65, 122/64/65 dan 123/64-65

2.        Koreksi Radiometrik (Haze, kalibrasi) dan koreksi Geometrik data Landsat-7

3.        Perbaikan Basis Data areal sawah irigasi dan batas Kabupaten serta Kecamatan  dalam bentuk vektor dan raster

4.    Transformasi Data Landsat-7 menjadi citra Indeks Vegetasi

6.        Pengolahan data, secara global adalah sebagai berikut:

a)     Import data, Clustering dan pemisahan awan

b)     Transformasi indeks vegetasi

c)      Resampling citra indeks vegetasi dan RGB-cluster menjadi 50 meter dan menggabungkan kelas awan ke citra indeks vegetasi

d)     Overlay citra indeks vegetasi dengan masking padi seluruh Jawa

e)     Penentuan waktu panen dengan merecode citra umur padi menjadi waktu panen (tergantung tanggal data)

f)        Melihat data (1-3 bulan) sebelumnya untuk memastikan apakah suatu fase vegetatif benar-benar padi atau bukan

g)     Membuat tabulasi luas panen tiap kabupaten

h)      Membuat layout citra waktu panen

8.    Perhitungan luas panen padi per kabupaten pada setiap propinsi di Pulau Jawa.

9.    Pencetakan hasil dan pembuatan laporan kuartal

 

7. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

            Secara umum kondisi persawahan di Jawa Barat adalah cukup baik tdk ada indikasi serangan hama/penyakit yang meluas, hal ini dapat diketahui dengan melihat kenampakan pada citra komposit kanal 5,4,2. Daerah persawahan terutama di daerah sentra produksi Jawa Barat sebagian dalam tahap vegetatif (Indramayu, Cianjur), sebagian tahap fase air dan bera (Subang, Bekasi, Karawang, Indramayu) sedangkan Banten dan sekitarnya berawan.

Dengan berdasarkan analisis terhadap kondisi daerah persawahan tersebut dilakukan penghitungan persentase luas panen terhadap luas sawah keseluruhan sehingga diperoleh prakiraan luas panen di Jawa Barat (termasuk DKI Jakarta) yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 sekitar 51.4 persen, sedangkan prakiraan luas panen di propinsi Banten yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 sekitar 14.4 persen. Untuk beberapa kabupaten di propinsi Banten yang datanya tidak diproses, angka luas panennya dilengkapi dari data NOAA-AVHRR sehingga persentase panennya meningkat menjadi 60.2 persen. Kalau dilihat dalam bentuk grafik persentase pencapaian luas panen tiap Kabupaten di Jawa Barat dan Banten nampak seperti gambar 1, dan secara spasial waktu panennya dapat dilihat pada gambar 2.

 

Gambar 1. Persentase pencapaian luas panen di Jawa Barat dan Banten periode Januari-April 2002

 

 

Gambar 2. Sebaran spasial panen padi di daerah Jawa Barat-Banten periode Januari-April 2002

 

Kondisi untuk daerah Jawa Tengah fase vegetatif sebagian terbesar nampak di Kabupaten Demak, Kendal, dan Pemalang, sedangkan sebagian kecil nampak fase air/bera terutama di Kabupaten Tegal, Cilacap, dan Brebes. Sebagian besar wilayah Propinsi Jawa tengah terutama bagian selatan tertutup awan terutama. Berdasarkan kondisi umum yang sedemikian itu dapat diprakirakan luas panen di Jawa Tengah yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 adalah sekitar 31.6 persen dan Propinsi DI Yogyakarta 27.7 persen. Secara grafik persentase pencapaian luas panen tiap Kabupaten di Jawa Tengah ditampilkan pada gambar 3, sedangkan secara spasial waktu panennya dapat dilihat pada gambar 4. Untuk wilayah yang tidak ada pencapaian panennya menunjukkan bahwa wilayahnya tidak diproses.

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. Persentase pencapaian luas panen di Jawa Tengah dan Yogyakarta periode Januari-April 2002

 

Gambar 4. Citra Tematik waktu panen padi di daerah Jawa Tengah-Yogyakarta periode Januari-April 2002

 

 

 

 

Kondisi wilayah Jawa Timur nampak fase vegetatif terdapat di wilayah Madura, Banyuwangi, dan Lamongan, sedangkan fase air/bera nampak di Kabupaten Lamongan, dan Sidoarjo. Untuk Jawa Timur bagian Barat, Timur dan Selatan nampak sebagian besar tertutup awan seperti Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Madiun, Bojonegoro, dan Ngawi. Berdasarkan kondisi tersebut diprakiraan bahwa luas panen di Jawa Timur yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 sekitar 40.1 persen. Untuk beberapa kabupaten yang datanya tidak diproses, angka prakiraan luas panennya dilengkapi dari hasil analisis data NOAA-AVHRR sehingga persentasenya menjadi 49 persen.

Secara grafik persentase pencapaian luas panen tiap Kabupaten di Jawa Timur ditampilkan pada gambar 5 sedangkan secara spasial waktu panennya dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 5. Persentase pencapaian luas panen di Jawa Timur periode Januari-April 2002

 

 

 

 

 

 

Gambar 6. Citra Tematik waktu panen padi di daerah Jawa Timur periode Januari-April tahun 2002

 

Kondisi daerah persawahan di pulau Bali, kenampakan fase vegetatif dominan di kabupaten Bangli, Jembrana dan Tabanan, sedangkan fase air/bera, dan air/bera nampak di kabupaten Gianyar, Kodya. Denpasar dan kabupaten Kadung. Sementara beberapa wilayah yang banyak tertutup awan yaitu kabupaten Buleleng, Jembrana dan Karangasem. Prakiraan panen yang cukup besar  (lebih dari 60 %) terjadi di kabupaten Bangli, Jembrana dan Tabanan (paling tinggi), sedangkan kabupaten lain kurang dari 50 % bahkan Kodya Denpasar hanya berkisar 2 %. Secara keseluruhan rata-rata prakiraan panen tiap kabupate di Bali berkisar 42 %. Secara spasial sebaran waktu panen di Bali disajikan  dalam gambar 7 sedangkan tabulernya disajikan pada lampiran 5.

 

 

 

 

 

 

Gambar 7. Citra Tematik waktu panen padi di daerah Bali periode Januari-April tahun 2002

 

 

 

8. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1.      Prakiraan luas panen di Jawa Barat (termasuk DKI Jakarta) dan Banten yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 sekitar 51.4 persen dan 60.2 persen.

2.      Prakiraan luas panen di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 adalah sekitar 31.6 persen dan 27.7 persen.

3.      Prakiraan bahwa luas panen di Jawa Timur yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 sekitar 49.0 persen.

4.      Prakiraan luas panen rata-rata Kabupaten seluruh Jawa yang dapat terpantau untuk periode Januari-April 2002 sekitar 44 persen

5.      Prakiraan luas panen di Bali yang terpantau sekitar 42 persen.

DAFTAR PUSTAKA

Dirgahayu, D., 1999, “Aplikasi model pendugaan umur padi untuk peramalan luas panen padi di Pulau Jawa”, Majalah LAPAN (edisi Penginderaan Jauh), No. 2, Vol.2.

 

Kushardono, D., 1991, “Pemanfaatan data satelit NOAA AVHRR untuk pendugaan produksi tanaman padi (Oryza Sativa sp) pada regional Jawa Barat”, Kumpulan Makalah PUSFATJA LAPAN Tahun 1990/1991, No. D-I/01-1991, pp. 241-268.

 

Kushardono, D., Hidayat, A., Adiningsih, E.S., 1999, “ Analisis perubahan cuaca pada Areal persawahan di Pulau Jawa dan pengaruhnya terhadap produktivitas padi”, Makalah Pekan Kaji dan Uji Hasil Litbang Pusfatja-LAPAN 1998/1999.

 

Erfan, D., 1999, Pendugaan tingkat produktivitas tanaman padi dan palawija dengan VSM dan neraca tanaman air, Skripsi Sarjana, Jurusan GM, FMIPA-IPB, Bogor.

 

Adiningsih, E.S, Evri, M. dan Santosa, I., 1994, “Estimasi produksi pada sawah dengan data iklim dan data satelit multitemporal”, Majalah LAPAN, No. 70, pp. 16-28.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1a. Luas sawah (Ha) dan prakiraan luas panen padi (%) tiap  kabupaten di Jawa Barat periode Januari-April 2002

 

NO.

KABUPATEN

L.SAWAH

L.WILAYAH

%_SAWAH

PANEN_I

AWAN

%_PANEN

1

Bogor

36,830

330,244

11

31,075

3,518

84

2

Sukabumi

35,008

436,346

8

25,115

6,109

72

3

Cianjur

48,236

375,069

13

34,200

1,391

71

4

Bandung

61,150

327,356

19

30,740

2,542

50

5

Garut

19,138

312,917

6

12,567

1,420

66

6

Tasik

43,505

296,309

15

25,098

511

58

7

Ciamis

39,839

285,224

14

28,157

837

71

8

Kuningan

37,764

123,148

31

31,584

935

84

9

Cirebon

52,248

109,151

48

26,663

32

51

10

Majalengka

35,214

131,642

27

32,509

10

92

11

Sumedang

16,145

159,726

10

14,022

186

87

12

Indramayu

140,898

207,270

68

77,336

2,426

55

13

Subang

96,467

216,267

45

32,931

5,379

34

14

Purwakarta

10,444

95,739

11

6,578

1,329

63

15

Karawang

122,529

189,029

65

30,475

5,686

25

16

Bekasi

92,010

145,330

63

21,910

21,987

24

17

Jak.Utara

3,188

13,255

24

174

594

5

18

Jak.Barat

4,862

12,569

39

188

2,827

4

19

Jak.Pusat

0

4,988

0

0

0

0

20

Jak.Timur

2,244

19,710

11

8

1,111

0

21

Jak.Selatan

611

16,436

4

11

528

2

 

JUMLAH

1,111,047.8

4,743,881.8

26.0

461,341

 

48

Sumber data : Peta present Landuse 1:250.000 tahun 1990 dan hasil proses data Landsat-7 bulan Desember 2001-Januari 2002.

Keterangan: * sebagian wilayah tidak tercover, ** seluruh wilayah tidak tercover

 

 

Lampiran 1b. Luas sawah (Ha) dan prakiraan luas panen padi (%) tiap  kabupaten di Banten periode Januari-April 2002

 

NO.

KABUPATEN

L.SAWAH

L.WILAYAH

%_SAWAH

PANEN_I

AWAN

%_PANEN

1

Pandeglang

41,676

286,397

15

30,543

0

76

2

Lebak

25,004

339,897

7

24,401

4,242

72

3

Tangerang

77,348

128,029

60

18,845

39,876

24

4

Serang

68,696

181,836

38

52,903

12,820

70

 

JUMLAH

212,724

936,159

22,72

126,692

 

60.25

Sumber data : Peta present Landuse 1:250.000 tahun 1990, hasil proses data Landsat-7 bulan Desember 2001-Januari 2002 dan data NOAA-AVHRR (angka dicetak tebal).

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 2. Luas sawah (Ha) dan prakiraan luas panen padi (Ha) tiap  kabupaten di Jawa Tengah danYogyakarta periode Januari-April 2002

 

NO.

KABUPATEN

L.SAWAH

L.WILAYAH

%_SAWAH

PANEN_I

AWAN

%_PANEN

1

Cilacap

80,254

235,146

34

36,827

11,291

46

2

Banyumas

45,478

142,404

32

11,379

24,380

25

3

Purbalingga

30,528

82,843

37

6,418

16,325

21

4

Banjarnegara

20,941

113,929

18

407

17,460

2

5

Kebumen

45,718

134,583

34

2,891

32,733

6

6

Purworejo

34,760

109,237

32

1,104

23,017

3

7

Wonosobo

6,925

100,390

7

6

6,850

0

8

Magelang

56,155

110,572

51

14,095

34,688

25

9

Boyolali

42,915

109,988

39

6,962

33,334

16

10

Klaten

49,876

66,782

75

4,943

32,375

10

11

Sukoharjo

31,318

52,934

59

2,542

643

8

**12

Wonogiri

32,509

192,551

17

29,991

0

69

13

Karanganyar

34,539

86,668

40

1,370

2,390

4

14

Sragen

60,738

98,613

62

87

3,909

0

15

Grobogan

98,691

200,607

49

35,760

7,614

36

**16

Blora

68,073

196,238

35

61,956

0

78

**17

Rembang

25,753

107,826

24

23,497

0

75

* 18

Pati

72,684

159,092

46

4,248

587

6

19

Kudus

23,427

46,052

51

18,712

2,008

80

20

Jepara

22,720

99,044

23

10,644

1,764

47

21

Demak

82,219

100,433

82

66,636

3,935

81

22

Semarang

30,642

100,874

30

991

26,348

3

23

Temanggung

32,741

92,193

36

12,457

18,992

38

24

Kendal

30,899

102,274

30

19,795

1,339

64

25

Batang

13,276

77,627

17

9,501

1,231

72

26

Pekalongan

20,019

97,882

20

9,509

524

48

27

Pemalang

44,167

113,326

39

31,721

2,600

72

28

Tegal

63,799

99,979

64

26,600

2,211

42

29

Brebes

34,856

174,552

20

13,254

157

38

30

K.Magelang

729

1,306

56

123

77

17

**31

K.Surakarta

1,311

4,552

29

0

0

0

* 32

K.Salatiga

887

5,448

16

186

621

21

33

KSemarang

9,471

38,049

25

4,732

1,489

50

34

K.Pekalongan

3,366

5,802

58

1,699

211

50

**35

K.Tegal

694

4,421

16

0

0

0

36

Kulonprogo

10,754

60,674

18

2,400

7,468

22

37

Sleman

37,962

57,411

66

7,648

21,863

20

38

Bantul

24,161

49,239

49

7,323

12,726

30

39

GnKidul

16,407

149,013

11

7,320

6,546

45

40

K.Yogyakarta

430

3,156

14

171

216

40

 

JUMLAH

1,342,786.3

3,783,709.0

35.5

380,454.5

 

31.1

 

Sumber data : Peta present Landuse 1:250.000 tahun 1990 dan hasil proses data Landsat-7 bulan Desember 2001-Januari 2002.

Keterangan: * sebagian wilayah tidak tercover, ** seluruh wilayah tidak tercover

Lampiran 3. Luas sawah (Ha) dan prakiraan luas panen padi (%) tiap  kabupaten di Jawa Timur periode Januari-April 2002

 

NO.

KABUPATEN

L.SAWAH

L.WILAYAH

%_SAWAH

PANEN

AWAN

%_PANEN

**1

Pacitan

6,847

139,641

5

5,528

0

76

**2

Ponorogo

54,252

144,617

38

52,937

0

69

** 3

Trenggalek

16,334

123,113

13

15,200

0

75

* 4

Tl.Agung

39,406

113,757

35

164

1,694

0

* 5

Blitar

47,552

176,678

27

6,396

13,252

13

* 6

Kediri

82,177

162,050

51

39,660

7,878

48

7

Malang

72,874

381,303

19

29,747

14,698

41

8

Lumajang

49,092

179,533

27

20,122

10,883

41

9

Jember

108,343

340,900

32

26,238

51,840

24

10

Banyuwangi

81,799

353,285

23

64,333

3,421

79

11

Bondowoso

32,194

157,060

20

15,304

10,737

48

12

Situbondo

18,759

170,626

11

7,457

7,159

40

13

Probolinggo

6,304

183,024

3

4,301

64

68

14

Pasuruan

15,998

157,692

10

11,241

268

70

15

Sidoarjo

10,107

70,584

14

1,074

149

11

16

Mojokerto

3,565

101,953

3

1,429

43

40

17

Jombang

5,805

110,046

5

4,112

207

71

**18

Nganjuk

43,907

128,785

34

34,022

0

74

**19

Madiun

33,483

114,863

29

29,044

0

78

**20

Magetan

35,123

73,577

48

30,082

0

74

**21

Ngawi

63,435

142,858

44

39,938

0

74

**22

Bojonegoro

56,420

236,290

24

55,289

0

73

**23

Tuban

70,132

202,762

35

48,651

0

78

*24

Lamongan

72,793

180,350

40

25,591

909

35

25

Gresik

18,823

107,113

18

3,725

317

20

26

Bangkalan

29,471

131,702

22

24,113

413

82

27

Sampang

4,798

123,840

4

608

1,742

13

28

Pamekasan

10,045

80,603

12

3,502

5,843

35

29

Sumenep

5,273

140,070

4

292

4,556

6

30

Kd.Surabaya

6,829

36,376

19

116

240

2

 

JUMLAH

1,101,935.5

4,765,046.8

23.1

 

 

49

 

Sumber data : Peta present Landuse 1:250.000 tahun 1990 dan hasil proses data Landsat-7 bulan Desember 2001-Januari 2002.

Keterangan: * sebagian wilayah tidak tercover, ** seluruh wilayah tidak tercover

 

Lampiran 4. Persentase pencapaian panen tiap propinsi

 

PROPINSI

LUAS SAWAH (Ha)

LUAS PANEN (Ha)

PERSENTASE

JAWA BARAT

898,323.8

461,339.5

51.4

BANTEN

 

212,724.0

126,692

60.2

JAWA TENGAH

1,253,072.8

355,593.8

31.6

YOGYAKARTA

89,713.5

24,860.8

27.7

JAWA TIMUR

1,101,935.5

600,216

49.0

JUMLAH

 

3,555,769.5

1,155,873

38.5

 

Lampiran 5. Luas sawah (Ha) dan prakiraan luas panen padi (%) tiap  kabupaten di Bali periode Januari-April 2002

 

 

NO.

KABUPATEN

L.SAWAH

L.WILAYAH

%_SAWAH

PANEN

AWAN

%_PANEN

1

Badung

9148

 

 

2531

575

28

2

Bangli

3015

 

 

1895

0

63

3

Buleleng

18937

 

 

6495

2392

34

4

Gianyar

16932

 

 

2901

716

17

5

Jembrana

12462

 

 

7733

1228

62

6

Karangasem

7648

 

 

1838

1925

24

7

Kd. Denpasar

6483

 

 

129

529

2

8

Klungkung

5750

 

 

2169

145

38

9

Tabanan

20269

 

 

16681

454

82

 

Total

100644

 

 

42372

7965

42

 

Sumber data : Peta present Landuse 1:250.000 tahun 1990 dan hasil proses data Landsat-7 bulan Desember 2001-Januari 2002.

Keterangan: * sebagian wilayah tidak tercover, ** seluruh wilayah tidak tercover

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 6

 

Gambar 1. Citra Komposit kanal 5,4,2 Landsat 7 daerah Jawa Barat tahun 2002

Sumber data: Pusat Data Inderaja, LAPAN

Lampiran 2

 

Gambar 2. Citra Komposit kanal 5,4,2 Landsat 7 daerah Jawa Tengah tahun 2002

Sumber data:Pusat Data Inderaja, LAPAN

Lampiran 3

 

Gambar 3. Citra Komposit kanal 5,4,2 Landsat 7 daerah Jawa Timur tahun 2002

Sumber data:Pusat Data Inderaja, LAPAN

 

Gambar 4. Komposit citra Landsat pulau Bali P/R 116-117 (66) tahun 1997 dan 2001, batas pantai, batas kabupaten, areal persawahan dan permukiman